Cute Rocking Baby Monkey

Minggu, 14 April 2013

SISTEM DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM


BAB I

PENDAHULUAN

Dikalangan mayarakat manusia yang berbudaya masyarakat modern, sistem dan metode pendidikan yang digunakan setaraf dengan kebutuhan atau tuntutan aspirasinya. Sistem dan metode tersebut diorientasikan kepada efektivitas dan efesiensi. Pada masyarakat primitive mempergunakan sistem dan cara sederhana sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka. Sistem mereka menitik beratkan pada pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari, tanpa antisipasi orientasi ke masa depan dan tanpa memikirkan efektivitas dan efesiensi.
Sedangkan pada masyarakat yang telah menduduki tingkat hidup post-industrial, seperti masyarakat di beberapa Negara Barat atau di Negara Timur seperti Jepang. Proses pendidikan mereka dilaksanakan dalam sistem organisasi kelembagaan yang dikelola secara efektif dan efesien kearah tujuan yang ditetapkan. Orientasinya diarahkan kepada pengembangan ilmu dan teknologi canggih.
Islam sebagai agama wahyu, menuntut umat manusia yang berakal sehat walafiat untuk berusaha keras mendapatkan kesehteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat sesuai dengan petunjuk wahyu Tuhan. Agama islam yang ajarannya berorientasi kepada kesejahteraan duniawi-ukhrawi sebagai kesinambungan tujuan hidup manusia, meletakkan iman dan takwa kepada Allah SWT sebagai landasan kehidupan umat manusia.
Salah satu sarana yang efektif untuk membina dan mengembangkan manusia dalam masyarakat adalah pendidikan yang teratur, berdaya guna dan berhasil guna. Pendidikan islam di negeri kita perlu diorganisasikan atau dikelola secara rapi, efektif, dan efesien melalui sistem dan metode yang tepat.
Manusia yang memiliki ciri-ciri watak dan kemampuan sebagai berikut:
1)    Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
2)    Berbudi pekerti luhur.
3)    Berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, dan tangguh.
4)    Bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil.
5)    Sehat jasmani dan rohani.
6)    Memiliki rasa cinta tanah air yang mendalam.
7)    Memiliki rasa dan semangat kebangsaan serta kesetiakawanan sosial.
8)    Memiliki rasa percaya diri sendiri.
9)    Memiliki sikap dan perilaku inovatif dan kreatif.
10) Memiliki kemampuan untuk membangun dirinya sendiri dan bersama-sama bertanggung   jawab membangun masyarakat dan bangsa.
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia dan berlangsung sepanjang hayat, dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan dalam proses mencapai tujuannya perlu dikelola dalam suatu sistem terpadu dan serasi, baik antar sector pendidikan dan sector pembangunan lainnya; antar daerah dan antar berbagai jenjang dan jenisnya





















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Sistem dan Metode Pendidikan Islam Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Umat Islam Indonesia
Pendidikan bagi umat manusia merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup dalam segala bidang. Dalam sejarah hidup umat manusia di muka bumi ini, hamper tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Sekalipun dalam kelompok masyarakat primitif.
Hanya sistem dan metodenya yang berbeda-beda sesuai taraf hidup dan budaya masyarakt masing-masing. Di kalangna masyarakat menusia yang berbudaya modern, sistem dan metode pendidikan yang dipergunakan setaraf dengan kebutuhan atau tuntutan aspirasinya. Pada masyarakat primitif mempergunakan sistem dan cara yang sederhana sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka. Sistem mereka menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari, tanpa antisipasi orientasi ke masa depan dan tanpa memikirkan efektifitas dan efisiensi.
Sedangkan pada masyarakat yang telah menduduki tingkat hidup post industrial, seperti masyarakat di beberapa Negara Barat (Amerika Serikat, Inggris, Jerman Barat, Prancis, dan sebagainya). Proses pendidikan mereka dilaksanakan dalam sistem organisasi kelembagaan yang dikelola secara efektif dan efisien kea rah tujuan yang ditetapkan. Orientasinya di arahkan kepada pengembangan ilmu dan teknologi canggih.
Islam sebagai agama wahyu, menuntut umat manusia yang berakal sehat walafiat untuk berusaha keras mendapatkan kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat sesuai dengan petunjuk wahyu Tuhan.
Agama islam yang ajarannya berorientasi kepada kesejahteraan duniawi-ukhrawi sebagai kesinambungan tujuan hidup manusia, meletakkan iman dan takwa kepada Allah SWT sebagai landasan kehidupan umat manusia. Sayyid Sabiq dalam karya tulisnya ‘Annashir al Quwwah fi al Islam menegaskan kembali tentang perjuangan manusia muslim untuk berusaha keras merubah pandangan, jiwa, mental lama yang statis, secara menyeluruh, dari dalam pribadi dan masyarakat.
Makna firman Allah dalam kitab suci Alqur’an yang dinamis terdapat dalam term yang menyatakan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu bangsa (umat) sehingga mereka berusaha keras mengubah nasibnya sendiri.
                                                    

اِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ (الرعد11: )
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali mereka merubahnya sendiri”
Allah juga memerintahkan untuk berusaha keras mencari kebahagiaan hidup di akhirat, namun tidak melupakan nasib hidupnya di dunia.
يَا اَيُّهَا اَّلذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِّمَا تَعْمَلُوْنَ (الحشر :      )

Idealitas seperti tercermin dalam kedua ayat Alqur’an tersebut memberi wawasan yang luas kepada umat manusia, bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan itu hanya terwujud jika manusia memiliki dimensi kehidupan yang sesuai fitrah.
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia dan berlangsung sepanjang hayat, dilaksanakan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan merupakan tanggung  jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Pendidikan yang dilaksanakan baik di sekolah maupun di luar sekolah perlu disesuaikan dengan perkembangan tuntutan pembangunan yang memerlukan berbagai jenis keterampilan dan keahlian di segala bidang. Keahlian itu ditingkatkan mutunya sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, seperti di sekolah-sekolah kejuruan dan politeknik.

B.       Sistem dan Metode Pendidikan Islam yang Seharusnya
Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing bekerja sendiri dalam fungsinya yang berkaitan dengan fungsi dari komponen lainnya yang secara terpadu bergerak menuju ke arah satu tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian sistem bisa diberikan terhadap suatu perangkat atau mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian yang satu dan lainnya saling berhubungan dan memperkuat. Jadi, sistem adalah suatu sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Pengertian lainnya yang umum difahami di kalangan awam adalah bahwa sistem itu merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu yang dalam penggunaannya bergantung pada berbagai faktor yang erat hubungannya dengan usaha pencapaian tujuan tersebut. Sistem dalam pengertian ini lebih berdekatan dengan pengertian metode. Metode berasal dari kata “meta” berarti melalui dan “hodos” berarti jalan. Jadi, metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai satu tujuan.
 Faktor atau unsur yang disistematisasikan adalah proses kegiatan kependidikan dalam upaya mencapai tujuannya. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui proses kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Dengan demikian, sistem pendidikan khususnya islam secara makro merupakan usaha pengorganisasian proses kegiatan kependidikan yang berdasarkan ajaran islam.
Dengan demikian, orientasi program pendidikan adalah kehidupan masa datang sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad saw.:
عَلِّمُوْا اَوْلَادَكُمْ غَيْرَ مَا عُلِّمْتُمْ فَاِنَّهُمْ خَلِقُوْا الزَمَنِ غَيْرَ زَمَانِكُمْ
“ Didiklah (ajarkanlah) anak-anak kalian tentang hal-hal yang berlainan dengan hal-hal yang kalian ajar, karena mereka dilahirkan atau diciptakan bagi generasi zaman yang bukan generasi zaman kalian”.
Antara materi, metode, dan tujuan pendidikan harus saling berkaitan dan mengembangkan  sehingga benar-benar efektif (tepat guna) dan efesien (berhasil guna). Sehingga konsisten dan relevan dengan tujuan akhir pendidikan islam yang hendak dicapai. Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup umat islam khususnya di Indonesia, adalah metode-metode yang digali dari sumber-sumber pokok ajaran islam sendiri serta metode-metode yang baru muncul akhir-akhir ini di dalam dunia pendidikan yang tidak menghilangkan faktor keimanan dan nilai moralitas islami.
Masa depan manusia adalah masa depan kehidupan Tekno, Bio dan Sosio, dimana umat manusia berada dalam tahap kehidupan yang banyak diberi kemudahan-kemudahan iptek yang canggih, disamping itu kehidupan masa depan juga terkena dampak-dampak negative dari kemajuan iptek yang pada dasarnya lebih mengandalkan rasio (akal dan kecerdasan otak) daripada nilai-nilai moral dan spiritual.
Pendidikan secara metodologis merupakan serangkaian proses berdasarkan kaidah-kaidah teknologis yang pertama-tama dideteksi inputnya lebih dahulu,; apakah sesuai dengan produk yang hendak dicapai, kemudian disiapkan seperangkat instrument untuk memproses input tersebut, seefektif mungkin, dan terakhir adalah produk kependidikan yang diharapkan bermutu sesuai yang direncanakan.
Pendidikan islam harus dilaksanakan oleh para pendidik yang professional karena memang sejalan dengan sabda Rasulullah s.a.w. sebagai berikut:


اِذَا وُسِدَ اْلاَمْرَ اِلَى غَيْرِ اَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ
“Jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah akan saat kehancurannya” (na’udzu billahi min dzalik).
            Arah perkembangan yang semakin maju dalam pendidikan Islam harus dipandang sebagai tantangan yang penuh perjuangan. Karena itu, perlu perencanaan kegiatan pendidikan yang strategis. Strategi tersebut diwujudkan dalam program pendidikan, mengintegrasikan pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan umum, atau memberi nafas keimanan dan ketakwaan kepada Allah pada setiap bidang studi pendidikan umumdi semua jenjang sekolah atau madrasah.
 Khusus mengenai metode pendidikan islam, sasaran prosesnya tidak hanya terbatas pada masalah internalisasi dan transformasi nilai-nilai agama atau tidak saja mengajarkan agama tetapi juga ilmu dan teknologi. Metode pendidikan islam adalah jalan yang harus dilalui dimana faktor iman dan kemampuan bertakwa dalam perilaku pribadi dan sosial, dijadikan pusat program kurikuler baik di lembaga pendidikan umum maupun keagamaan.
Tidak ada sebuah metode apapun yang dianggap paling efektif tanpa dikaitkan dengan kemampuan pendidikan dalam penerapannya. Karena itu, pendidikan profesional keguruan yang menjadikan produknya memiliki kompetensi sebagai guru yang profesional, menjadi lebih penting lagi.
Pendidikan secara metodologis merupakan serangakaian proses berdasarkan kaidah- kaidah teknologi, kemudian di siapkan seperangkat instrument untuk memproses metode tersebut seefektif mungkin. Jadi, jelas bahwa suatu jenis metode yang  efektif dan efisien direncanakan kaum teknolog didasarkan atas pola dan mekanisme mesin-mesin.
Pada era kehidupan saat ini masyarakat banyak menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada sekolah, padahal saat ini banyak terjadi krisis kependidikan yang dikaitkan dengan faktor moralitas dan keterampilan yang kurang siap pakai dalam dunia kerja. Umat manusia perlu berani melakukan terobosan-terobosan baru dalam menerapkan sistem dan metode yang mampu mengintegrasikan antara iman dan ilmu serta teknologi modern. Inilah yang menjadi problema pokok dalam strategi pendidikan islam masa kini dan akan datang.
Krisis pendidikan itu pada hakikatnya bersumber dari krisis nilai-nilai dalam masyarakat yang  belum menemukan metode efektif. Nilai-nilai yang  sangat rawan terhadap dampak iptek tersebut adalah nilai-nilai cultural yang  sifat dasarnya relative, berubah-ubah sesuai kecendrungan masyarakat.











BAB III
PENUTUP

Sistem pendidikan khususnya islam secara makro merupakan usaha pengorganisasian proses kegiatan kependidikan yang berdasarkan ajaran islam. Sedangkan metode berasal dari kata “meta” berarti melalui dan “hodos” berarti jalan. Jadi, metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai satu tujuan.
 Strategi pengelolaan sistem pendidikan islam seharusnya bertumpu pada antisipasi terhadap timbulnya fenomena kehidupan yang condong ke arah mengutamakan sikap dan perilaku yang pragmatisme, sekularisme, materialisme serta individualisme-egoisme.
Metode pendidikan islam, sasaran prosesnya tidak hanya terbatas pada masalah internalisasi dan transformasi nilai-nilai agama atau tidak saja mengajarkan agama tetapi juga ilmu dan teknologi. Metode pendidikan islam adalah jalan yang harus dilalui dimana faktor iman dan kemampuan bertakwa dalam perilaku pribadi dan sosial, dijadikan pusat program kurikuler baik di lembaga pendidikan umum maupun keagamaan.














DAFTAR PUSTAKA

·         Drs.H.Djamaluddin dan Drs Abdullah Aly,kapita selekta pendidikan islam,Pustaka Setia,Bandung:1999
·         Prof.H.Muzayyin Arifin,M.Ed,kapita selekta pendidikan islam,PT Bumi Aksara,Jakarta:2007







Tidak ada komentar:

Posting Komentar